/** Kotak Iklan **/ .kotak_iklan {text-align: center;} .kotak_iklan img {margin: 0px 5px 5px 0px;padding: 5px;text-align: center;border: 1px solid #ddd;} .kotak_iklan img:hover {border: 1px solid #333}

KP3 Burung

Profil KP3 Burung


Ide awal pembentukan KP3 bermula dari keprihatinan seorang dosen Ekologi di Fakultas Kehutanan akan semakin sedikitnya mahasiswa yang aktif di bergabung dalam kelompok studi. Hal inilah yang kemudian pada tahun 1998 tercetuskan ide untuk membentuk kelompok studi yang memiliki kepekaan untuk meneliti suatu fenomena alam termasuk satwa dan habitatnya. KP3 Burung salah satunya, yang merupakan realisasi dari gagasan tersebut. Kelompok Peminat, Pemerhati, dan Peneliti Burung pada awalnya merupakan ajang untuk menyosialisasikan hobi pengamatan burung di kalangan mahasiswa dan masyarakat umum. Selanjutnya kelompok inni juga melakukan inventarisasi dan penelitian burung di beberapa tempat.
Pada awal pembentukan, KP3 burung beranggotakan tiga orang dan kemudian semakin bertambah. Tanggal berdiri KP3 Burung ditetapkan pada tanggal 9 September 1998, bersamaan dengan pertemuan pertama dan pengangkatan koordinator. Pada saat itu juga ditetapkan juga nama lain dari KP3 Burung yaitu WBWC (Walet Bird Watching Club). Akan tetapi nama itu kurang begitu dikenal di kalangna teman-teman mahasiswa. Secara organisatoris, KP3 Burung berada di bawah koordinasi Forkomkon (Forum Komunikasi Mahasiswa Konservasi Sumber Daya Hutan), akan tetapi keanggotaan KP3 Burung tidak terbatas hanya untuk mehesiswa jurusan Konservasi Strata-1 (S-1).
Kegiatan perdana KP3 Burung yaitu pengamatan burunng di lingkungan kampus UGM. Kegiatan perdana (pada bulan September 1998 tanggal tidak terdokumentasi) ini dilakukan pada sore hari di depan Balairung. Setelah kegiatan tersebut, secara rutin anggota KP3 Burung melakukan pengamatan burung di lingkungan kampus UGM. Pada Bulan November 1998 tepatnya pada tanggal 14-17 November 1998, untuk pertamakalinya KP3 Burung mengadakan pengamatan di luar kampus UGM. Wanagama menjadi prioritas lokasi pengamatan yang utama, dengan harapan KP3 Burung dapat melakukan pemantauan ruutin terhadap terhadap keragama jenis burung yang terdapat di lokasi tersebut. Kegiatan pengamatan burung di Wanagama diulang kembali pada tanggal 24 Maret 2002. Kegiatan selnjutnya yaitu pengamatan di kawasan hutan lindung dan hutan wisata di Kaliurang. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 18 Oktober 1998 dan diulang kembali pada tanggal 31 Mei dan 3 Juni 1999. Kegiatan pengamatan juga dilakukan di Ungaran (di sekitar kawasan Gunung Batok) selama tiga hari yaitu tanggal 14-17 Agustus 1999.
KP3 Burung baru aktif kembali pada akhir tahun 2001. Kegiatan pengamatan burung di Samigaluh merupakan angin segar untuk kegiatan KP3 Burung. Kegiatan ini dulakukan di Samigaluh pada tanggal 5-6 November 2000. Kegiatan tercatat lainnya adalah pengamatan burung air di Trisik pada tanggal 18 Januari 2002. Pengamatan burung yang dilakukan di Trisik ini berawal dari Wetland Internasional yang dalam setiap tahunnya selalu meminta bantuan kelompok pengamat burung regional maupun individu untuk ikut melakukan sensus terhadap burung-burung perairan.
Kegiatan KP3 Burung juga terhubung denggan jaringan pengamat burung lainnya. Beberapa kali KP3 Burung sempat mengikuti perkembangan jaringan RAIN di Jawa Tengah tetapi juga vakum, juga demonstrasi yang menolak kegiatan lomba burung berkicau, termasuk lomba burung berkicau di wilayah UGM. Beberapa anggota KP3 Burung juga berperan serta pada berbagai penelitian untuk menambah keterampilan dalam pengamatan aktivitas burung. Keikutsertaan pada kegiatan Sunday Bird watching yang diadakan yang diadakan Matalabiogama juga tidak luput dari keikutsertaan anggota KP3 Burung. Pengirim delegasi untuk mengikuti lomba pengamatan burung juga dilakukan termasuk Bird Race III (tahun 2003). Meskipun belum pernah mendapat juara, dengan keikutsertaan sebagai anggota KP3 Burung dalam event nasional dapat menambah jaringan dengan bertemu para pengamat burung yang lain.
KP3 Burung sempat mengalami maasa kevakuman, yaitu pada akhir tahun 1999 sampai awal tahun 2000. Pada masa-masa ini intensitas kegiatan pengamatan burung sangat kurang, sebatas pada kegiatan pelatihan awal untuk anggota baru dan kegiatan pengamatan di sekitar kampus. Hikmah yang dapat kdiambil adari masa kevakuman ini adalah bahwasnya konsistensi dan juga regenerasu sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi.
“KP3 Burung”
Family of Forest Resource Conservation